Pengertian Asam, Basa Dan Garam

Selamat membaca .Pengertian Asam, Basa Dan Garam - Asam itu asal ya dari bahasa latin, yaitu denfan ktaacidus yang artinya masam. Asam menurut physicist adalah senyawa yang menghasilkan ion hidrogen ketika larut dalam pelarut air. Kekuatan asam ditentukan oleh banyak-sedikitnya ion hidrogen yang dihasilkan. Semakin banyak ion H+ yang dihasilkan, semakin kuat sifat asamnya. Pengertian Asam, Basa Dan Garam Pengertian Asam, Basa Dan Garam  Nomor Nama asam Terdapat dalam Asam asetat Larutan cuka Asam askorbat Jeruk,tomat,sayuran Asam sitrat Jeruk Asam tanat Teh Asam karbonat Minuman berkarbonasi Asam klorida Lambung Asam nitrat Pupuk,peledak (TNT) Asam laktat Susu yang difermentasikan Asam sulfat Baterai mobil,pupuk Asam benzoat bahan pengawet makanan 1. Sifat asam Suatu zat dapat dikatakan asam apabila zat tersebut memiliki sifat-sifat sebagai berikut. a. Memiliki rasa asam/masam/kecut jika dikecap. b. Menghasilkan ion H+ jika dilarutkan dalam air. c. Memiliki pH kurang dari 7 (pH < 7). d. Bersifat korosif, artinya dapat menyebabkan karat pada logam. e. Jika diuji dengan kertas lakmus, mengakibatkan perubahan warna sebagai berikut. Lakmus biru -> berubah menjadi warna merah. Lakmus merah -> tetap berwarna merah. f. Menghantarkan arus listrik. g. Bereaksi dengan logam menghasilkan pedal hidrogen. Pengelompokan asam Berdasarkan kekuatannya, asam itu terbagi menjadi dua kelompok, yaitu: a. Asam kuat, yaitu asam yang banyak menghasilkan ion yang ada dalam larutannya (asam yang terionisasi sempurna dalam larutannya). b. Asam lemah, adalah asam yang sedikit menghasilkan ion yang ada dalam larutannya (hanya terionisasi sebagian). Asam juga berguna dalam kehidupan sehari-hari kita lho, contohnya adalah sebagai berikut: a. Proses dalam pembuatan pupuk b. Proses dalam Pembuatan obat-obatan c. Pembersih permukaan logam d. Proses pembuatan Bahan peledak e. Proses pembuatan Pengawet makanan Basa Basa kalu menurut physicist ialah senyawa yang terlarut dalam expose yang sudah menghasilkan ion hidroksida (OH). Semakin banyaknya jumlah ion OH yang dihasilkan, maka semakin kuat lah sifat basanya. Basa juga dapat menetralisasikan asam (H+) dan menghasilkan expose (H20). Inilah Beberapa basa yang sudah dikenal oleh manusia yang dapat dilihat pada tabel berikut No Nama asam Terdapat dalam 1. Aluminium hidroksida Deodoran dan antasida 2. Kalsium hidroksida Mortar dan plester 3. Magnesium hidroksida Obat urus-urus dan antasida 4. Natrium hidroksida Bahan sabun Karakteristik basa Suatu zat dapat dikatakan basa jika zat tersebut punya sifat sebagai berikut. a. Rasanya itu Pahit dan terasa licin pada kulit. b. Apabila dilarutkan dalam expose zat tersebut akan akan menghasilkan ion OH”. c. Memiliki pH di atas 7 (pH > 7). d. Bersifat elektrolit. e. Jika diuji menggunakan kertas lakmus akan memberikan hasil sebagai berikut. Lakmus merah -> berubah warnanya menjadi biru. Lakmus biru -> tetap berwarna biru f. Menetralkan sifat asam. Pengelompokan basa Berdasarkan kemampuan melepaskan ion OH”, basa dapat terbagi menjadi 2 yaitu : a. Basa kuat, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH dalam jumlah yang besar. Basa kuat biasanya disebut dengan istilah kausatik. Contohnya kayak Natrium hidroksida, Kalium hidroksida, dan Kalsium hidroksida. b. Sedangkan Basa lemah, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH” dalam jumlah kecil.Contohnya kayak ammonia. Penggunaan basa dalam suatu kehidupan sehari-hari a. Bahan dalam pembuatan semen. b. Pembuatan deterjen/sabun. c. Baking salt dalam pembuatan kue. Garam Garam ialah zat senyawa yang telah disusun oleh ion positif (anion) basa dan ion negatif (kation) asam. Jika asam dan basa tepat habis bereaksi maka reaksinya disebut reaksi penetralan (reaksi netralisasi). Beberapa contoh garam yang dikenal pongid sebagai berikut. NO Nama garam Rumus Nama dagang manfaat 1. Natrium klorida NaCI Garam dapur Penamabah rasa makanan 2. Natrium bikarbonat NaHCO3 hot salt Pengembang kue 3. Kalsium karbonat CaCO3 kalsit Cat tembok dan bahan karet 4. Kalsium nitrat KNO3 Saltpeter Pupuk dan bahan peledak 5. Kalsium karbonat K2CO3 Potash Sabun dan kaca 6. Natrium posfat Na3PO4 TSP Deterjen 7. Amonium klorida NH4CI Salmiak Baterai kering Berikut ini ragam indikator. 1. Indikator alami (terbuat dari zat warna alami tumbuhah) Indikator alami hanya bisa menunjukkan apakah zat tersebut bersifat asam atau basa, tetapi tidak dapat menunjukan nilai pH-nya. Contohnya kayak Ekstrak bunga mawar. Ekstrak kembang sepatu. Ekstrak kunyit. Ekstrak temulawak. Ekstrak wortel. Ekstrak kol (kubis) merah. Tanaman Hydrangea Indikator sintetis yang umum ini digunakan di laboratorium adalah: a. Kertas lakmus. Indikator lakmus tidak dapat menunjukkan nilai pH, tetapi hanya mengidentlfikasikan apakah suatu zat bersifat basa atau asam. Jika lakmus berwarna merah berarti zat bersifat asam dan jika lakmus berwarna biru berarti lakmus bersifat basa. b. Indikator sintesis, yang memiliki kisaran nilai pH adalah: Nama indikator trayek pH Perubahan warna fenolftalein (pp) 8,3-10 tak berwarna-merah muda Metil orange(Mo) 3,2-4,4 Merah-kuning Metil merah (Mm) 4,8-6,0 Merah-kuning Bromtimol biru (Bb) 6,0-7,6 Kuning-biru Metil biru (Mb) 10,6-13,4 Biru-ungu Indikator universal, yakni indikator yang punya warna standar yang berbeda untuk setiap nilai pH 1 - 14. Fungsi indikator coupler adalah untuk memeriksa derajat keasaman (pH) suatu zat secara akurat. Mat yang termasuk indikator coupler adalah pH cadence yang menghasilkan accumulation pembacaan indikator secara digital. Berikut ini adalah karakteristik dari garam. Memiliki titik lebur yang tinggi. Merupakan senyawa ionik dengan ikatan kuat. Dalam bentuk leburan atau larutan dapat menghantarkan listrik. Sifat larutannya dapat berupa asam, basa, atau netral. Sifat ini tergantung dari jenis asam/basa kuat pembentuknya. Secara umum, proses pembentukan garam dirumuskan sebagai berikut. Asam + Basa -> Garam + Air Contoh: 2Cu (s) + 2HCI 2CuCI H2 (logam tembaga) + (asam klorida encer) -> tembaga klorida + (gas hidrogen) Reaksi kimia lain yang dapat menghasilkan garam adalah: Asam + Basa menghasilkan garam + air Basa + Oksida asam menghasilkan garam + air Asam + Oksida basa menghasilkan garam + air Oksida asam + Oksida basa Menghasilkan garam Logam + Asam menghasilkan garam menghasilkan garam + H2 Indikator, Skala Keasaman dan Kebasaan Indikator adalah senyawa kompleks yang bisa bereaksi dengan asam dan basa. Indikator digunakan untuk mengidentifikasi apakah suatu zat bersifat asam atau basa. Selain itu, indikator juga digunakan untuk mengetahui titik tingkat kekuatan asam atau basa. Skala keasaman dan kebasaan ditunjukkan oleh besar-kecilnya nilai pH yang skalanya dari 0 sampai dengan 14. Semakin kecil nilai pH maka senyawa tersebut semakin asam. Sebaliknya, semakin besar nilai pH maka senyawa tersebut semakin bersifat basa. Indikator dapat terbuat dari zat warna alami tanaman atau dibuat secara sintetis di laboratorium. Syarat dapat atau tidaknya suatu zat dijadikan indikator asam-basa adalah bisa terjadi perubahan warna apabila suatu indikator diteteskan pada larutan asam atau basa. rating 5http://m-wali.blogspot.com/feeds/posts/defaultterima kasih
Jual Beli Kaskus
Bookmark and Share

0 comments:

Post a Comment